Rifni Hayati

Seorang guru Biologi yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta sejak Agustus 2021. Aktif di Komunitas Kepala Sekolah SMA sebagai Ketua Wilayah MK...

Selengkapnya
Navigasi Web
Catatan Kecil Generasi Corona

Catatan Kecil Generasi Corona

Tiga minggu tidak ke sekolah, membuat anak-anak kangen suasana sekolah. Begitu juga aku yang rindu kehebohan mereka dengan segala tingkah polahnya. Berbagai celoteh mereka saat ditanya bagaimana kesan-kesannya selama pembelajaran jarak jauh. Kebetulan ada siswa anak-anak belakang komplek perumahan yang saya tanya. Mereka berkata “Saya sekarang jadi tahu sabarnya ibu guru dan guru-guru lainnya, ternyata home learning itu melelahkan batin saya Bu. Tiap saya pakai aplikasi nearpod… itu saya kayak menunggu pengumuman penting. Tiba-tiba ada rumus dan tugas saja terpampang di situ !” Walaupun anak-anak sudah diberi tenggang waktu dua hari untuk mengerjakan tugas, tetap saja mereka merasa tidak nyaman. “ Gak seperti di kelas bisa nanya-nanya teman. Apa lagi kalau home learning nanyanya via chat… trus, lamaa dibalasnya, kayaknya teman-teman individualis begitu” Itu antara lain kicauan mereka saat ditanya tentang home learning.

Generasi kelas XII sekarang mereka sebut generasi Corona, karena akibat wabah pandemi Covid19 mereka tidak lagi ikut Ujian Nasional. Ujian sekolah yang tinggal dua hari pun juga akan dilaksanakan secara daring. Sekolah dan dinas telah menyiapkan segala sesuatunya agar US yang akan digelar tanggal 7 dan 8 April nanti bisa terlaksana dengan lancar tanpa gangguan teknis yang berarti. Walaupun mereka sudah kelas XII dan sudah selesai semua materi, tetapi guru-guru tetap mengirimkan soal-soal UTBK agar mereka mempersiapkan diri untuk SBMPTN. Mereka tetap punya kewajiban mengumpulkan tugas yang diberikan guru, agar waktu yang ada dapat dikelola sebaik-baiknya. “Gak asyik Bu, kalau ada tugas yang harus dikumpulkan, saya nunggu yang lain udah laporan ke Guru. Kadang gurunya nungguin sampai jam 5 sore, saya pura-pura mules aja, biar gak dicari-cari untuk ngumpulin.” Saya sebagai guru juga serba salah kalau ketemu siswa seperti ini. Padahal guru mereka ingin mereka mandiri mengerjakan soal-soal dan sukses UTBKnya.

Ada lagi kisah menggelikan, misalnya saat siswa disuruh gurunya membuat video enam langkah cara cuci tangan yang benar. “Pakai aplikasi apaan tuh, media player, tiktok dan lain-lain. Saya kan rumahnya gak bagus ya Bu, dan tingal di perumahan yang padat penduduk. Saya tidak punya wastafel kayak orang-orang, disuruh bikin video cuci tangan saya malu banget Bu. Akhirnya saya pakai baskom sama mangkok putih Emak.” Miris juga mendengar cerita merekamenggunakan apa yang ada untuk mengerjakan tugas dari gurunya.

“Ada lagi pas disuruh pakai aplikasi Zoom biar kelihatan wajah dan kedengaran suara. Tapi persoalannya saat lagi zoom-zooman , ada pengamen lah yang nyanyi, ada ondel-ondel keronconglah yang lewat, tukang somay dengan krincingan sepedanya dan masih banyak keseruan lainnya. Kan rumah saya itu di depan gang yang rame Bu, segala lewat mana kenceng lagi. Trus ibu guru sama teman-teman nanya itu rumah siapa yang ada orkesnya ?” Saya jadi senyum-senyum saja menahan ketawa, karena di grup pada kedengeran dan ngakak. Ibu Guru juga ketawa, belajar jadi gagal fokus Bu karena berisik.” Saya jadi ikutan tertawa mendengarkan cerita mereka.

“Pokoknya saya kangen sekolah Bu, walaupun saya sering terlambat ke sekolah. Tapi sama teman-teman dan guru-guru saya menyenangkan Bu.”Dulu anak-anak semangat ikut PM di sekolah, tetapi karena UNBK tidak jadi mereka akhirnya terputus begitu saja semangatnya. “Hidup ini gini amat yaa Bu, kasihan ibu saya dimintain duit untuk beli paket kuota malah ngamuk-ngamuk karena mahalan kuota dari sembako.” Demikianlah anak-anak yang polos dan jujur generasi Corona. Semua kejadian ada hikmahnya. Semoga kesempatan mereka untuk meraih masa depan yang gemilang tidak terhalang oleh pandemi global ini. Semoga kondisi ini segera normal kembali.

Baitii Jannatii ( 02/04/2020 )

Tantangan hari ke 66

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Buanyak lagi ya bu pengalaman anak anak. Ada juga mereka mengeluh kok perpisahan tanpa ada jabat tangan, ilang begitu ajah. Gak asyik kalo gak potoh potoh dg bapak ibu guru. Ada juga yg ngomong "waduuh saya blom sempat minta maap sama guru guru". Itulah generasi Corona 2000

03 Apr
Balas

Cerita anak2 selsma home stay bu...kerinduan kita pada mereka

03 Apr
Balas

Iya Bu... ternyata bnyk cerita di balik home learning

03 Apr

Benar juga ya, sekarang anak kita menjadi generasi Corona. Luar biasa idenya Bu.

03 Apr
Balas



search

New Post